Bersyiar adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits: "Sampaikanlah walau satu ayat." Bahkan jika dilihat dari janji Allah SWT: "Sesungguhnya setiap manusia berada dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang beriman yang berbuat kebaikan dan saling mengingatkan dalam kebaikan dengan sabar." Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita orang muslim untuk tidak saling mengingatkan dengan cara bersyiar. Namun permasalahannya adalah bagaimana cara kita bersyiar? Banyak orang bersyiar, tetapi hanya sedikit orang yang mampu menggugah dan menggerakan orang lain untuk mengikuti syiarnya. Meskipun hidayah merupakan hak perogatif Allah SWT, sebagai khalifah (wakil Allah) kita tetap harus punya teknik dan strategi bagaimana syiar kita mampu membuka hati dan pikiran orang lain untuk bisa menerima hidayah Allah swt.
Nah, pada kesempatan ini saya ingin berbagi bagaimana cara bersyiar dengan teknik hipnoselling islami. Sebuah teknik yang dirancang khusus untuk membuka hati dan pikiran bawah sadar, sehingga apa yang kita sampaikan mudah diterima oleh pendengar. Dalam artikel ini akan saya bahas sedikit tentang definisi, manfaat dan cara kerja dari hipnoselling islami.
Hipnoselling islami merupakan teknik branding diri serta teknik pemasaran yang mampu menggugah orang untuk melakukan sesuatu. Apa hubungan antara syiar dengan branding diri? Jelas sangat erat hubungannya. Contoh: sebuah kalimat yang sama namun disampaikan oleh orang yang berbeda, maka efeknya akan berbeda. Misal: "Yang mau kaya, ayo sedekah sekarang...!". Kalimat tersebut jika dikatakan oleh orang yang sebelumnya tidak punya branding, maka kemungkinan besar tidak ada yang mau mengikutinya. Namun jika dikatakan oleh Ustad Yusuf Mansyur maka akan jauh memiliki efek yang luar biasa sehingga orang akan mudah mengikuti arahannya. Itulah kekuatan branding dalam bersyiar. Lalu apa hubungan antara syiar dengan pemasaran? Bersyiar sama halnya dengan berjualan. Sama-sama harus mampu menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika dalam berdagang, menggerakan orang untuk segera membeli dagangannya. Sedangkan dalam bersyiar, menggugah orang untuk segera bertidak (beramal sholeh).
Lalu, bagaimana cara kerja hipnoselling islami dalam bersyiar?
Langkah pertama, kita harus melakukan branding diri sesuai dengan tema syiar yang akan kita bawakan. Contoh: Kita bersyiar tentang Baitullah, maka branding diri yang harus kitra bangun adalah bagaimana kita sudah merasakan manfaat dari berangkat ke Baitullah dan ada fakta dan buktinya. Atau jikapun kita belum pernah kesana maka pelajari seluruh seluk beluk tentang umroh dan haji. Kemudian rutinkan kita shrae tentang keutamaan umroh, cara umroh dan apapun tentang haji. Adanya prestasi dan pengalaman tentang perjalanan umroh dan haji. Bahkan jika perlu harus ada dokumentasi tentang kita yang berhubungan dengan perjalanan menuju Baitullah. Proses branding ini memerlukan waktu yang agak lama. Namun dengan adanya medsos ini akan mempersingkat waktu kita melakukan branding diri. Hindari iklan dan menjual sesuatu di awal branding. Biarkan semua orang mendapat dan merasakan manfaat dari apa yang kita berikan terlebih dahulu.
Langkah berikutnya adalah dengan melakukan beberapa langkah hipnosis (Pengaruhi pikiran bawah sadar). Langkah ini akan memberikan efek yang mampu menggugah hati dan pikiran untuk melakukan sesuatu atas kerelaan dan kehendak sendiri yang muncul dari hati nurani. Langkah ini cukup memerlukan waktu untuk menguasainya. Silahkan hubungi saya untuk mendapat bimbingan.
Terakhir adalah closing. Sebuah kata penutup yang berakhir dengan action. Pendengar langsung melaksanakan syiar kita tanpa ada ragu dan bertanya lagi. Closing yang efektif adalah dengan memainkan dua sisi pikiran manusia, otak kiri (logika) dan otak kanan (perasaan dan imajinasi).
Bagi Anda yang ingin menguasai teknik ini lebih profesional lagi, silahkan ikuti training kami.
Bagi Anda yang ingin menguasai teknik ini lebih profesional lagi, silahkan ikuti training kami.